26.5.11

Kisah kelahiran putri zahirah ansar

Wew, baru sempat posting.setelah sekian lama tdk menyentuh blog ini.
Baiklah, sesuai judulnya, ini adalah cerita kelahiran sicantik zahira..
mencoba mengingat ingat, kisah dihari yang ‘berkesan’ itu,
hari yg tidak akan terlupakan ^_^

Pertama kali mengetahui diriku hamil, Subhanallah....
Indahnya... ^_^
kehamilan yang sangat menyenangkan, bahkan saat saya menulis ini,
kangen rasanya, ditendang, dielus2 suami, hihihi... :D
inilah penampakan dari tespack, dan usg kantong kehamilan.
yang merubah hidupku 10000 derajat! ^^
































Saat itu, selama kehamilanku masuk trimester 3, diriku sdh mulai belajar relaksasi, pernafasan, dan segala macam bentuk senam hamil. Rajin jalan.jalan pagi setiap hari. Dan baca.baca semua bentuk proses persiapan melahirkan yg nyaman dari berbagai refrensi.
Kebetulan waktu itu, ketemu dengan*bidan kita* di fesbuk, postingan.postingannya sangat membantuku,
Dan memberi ilmu yang sangat bermanfaat buat persiapan melahirkan.
Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membeli bukunya. Hipnostetri.

Jadi setiap hari, mulai rutin belajar mempersiapkan kelahiran yang nyaman berharap tanpa rasa nyeri.
Kebetulan, memang waktu itu, sy sudah mulai mencari bidan yang bisa dipanggil kerumah,
krn sy merencanakan homebirth, jadi saya harus memanggil bidan yang berpengalaman.

Banyak sekali yang bertanya, berani sekali memilih homebirth, secara ini kan anak pertama?
tapi keputusan ini sudah jauh hari sy persiapkan, karena melihat situasi dan kondisi di RS yang amat sangat tidak menyenangkan (kebetulan waktu umur 7bulan, jenguk saudara di RS) dan yang paling membuat sy kawatir adalah, sy tidak ingin dipisahkan dengan anak saya *melihat kenyataan kebanyakan keluarga dipisah dengan bayinya sampai pulang*, dan yang terpenting karena sy ingin memberikan ASI kepada anak sy nantinya.
Akhirnya, sy memilih homebirth,
Oya, satu lagi dalam mengambil keputusan ini, adalah semuanya sehat, bayi tidak sungsang/melintang, plasenta baik, dll. Semuanya harus diperiksakan didokter kandungan sesering mungkin di bulan-bulan terakhir kehamilan.

Nah, hpl (hari perkiraan lahir) dari dokter dan bidan adalah 24 januari 2011, waktu itu, adalah jadwal ujian akhir suami, perasaan tdk nyaman, takut, kecewa bercampur satu, gimanaa aku melahirkan tanpa didampingi suamikuh.. :'(

Tapii, Allah itu memang maha penyayang, suamiku dapat libur seminggu sebelum ujian, namanya minggu tenang, (kayak anak SD ^_^ hihihii)

inilah penampakan peyut 9bulan ^_^

Tanggal 17 januari 2011 pagi, seperti biasa jalan.jalan pagi dengan suami,nah sore hari, pas mau sholat ashar, keluar flek dikit (lendir campur darah).
Beritahu ke mama kalo sdh ada tanda.tandanya, mama bilang, tenang ya, berdoa, karena sebentar lagi ketemu dengan bayi kecilmu.
Keluar flek itu belum merasa sakit sama sekali, jd belum menghubungi bidan. Waktu itu aku bingung, msh boleh sholat atau tidak, jadi akhirnya menghubungi bidan, dan bidan memutuskan untuk periksa dalam malam harinya.

Bidan dijemput suami, dan tiba dirumah, untuk pertama kali diperiksa dalam, Rasanya diperiksa dalam itu gimana? Ohmygod, Allahu Akbar, baru diperiksa dalam, kaki, lututku sudah gemetaran.. rasanya benar2 ga nyaman.. *huks* :(

Bu bidan menyatakan, kalau belum ada pembukaan, dan memang kontraksi msh belum teratur.
Dan katanya mungkin sekitar 3 hari lagi lahir. Baiklah…
Esok harinya tanggal 18 januari 2011, masih sempat jalan pagi, tp cmn bentar, kontraksi mulai teratur, *lupa berapa menit sekali :D*
Kemudian Siang masih bisa maen game, dan online fesbuk ,
Sorenya, kontraksi mulai terasa sakit, mulai susah jalan, dan akhirnya malam hari, sakitnya mulai terasa, suamiku memutuskan segera memanggil bidan.

Setelah diperiksa dalam, masih pembukaan 1, bidannya bilang, besok sore Insya Allah lahir.
Tapi malam harinya, sy benar-benar sudah tidak bisa tidur, menahan mules kontraksi yg datang dan pergi, walaupun belum teratur dan jaraknya dekat, tapi saya benar-benar sudah merasa tidak sanggup tidur.
Dan Ia, malam itu saya tidak tidur sama sekali, mencoba mempraktekkan hypnobirthing, menahan kontraksi itu sendiri (tidak tega liat suami bobok nyenyak) akhirnya, disubuh hari, saya membangunkannya sholat, juga mama saya.
Pagi harinya, tanggal 19 Januari 2011, kembali memanggil bidan, keluarga mulai datang (ini dipanggil mama), diperiksa dalam kembali, dan *what?* sudah sakit begini masih bukaan 2? Ya Allah……..Saat itu sy hampir saja menyerah, tapi dukungan dari semua keluarga, saya pun masih bisa tersenyum.
Hari itu benar-benar luar biasa, sudah tidak sanggup berjalan, makanpun susah.
Sore harinya kembali diperiksa, dan Ya Tuhanku, masih pembukaan 4. Seluruh tubuh sudah gemetar, dan tenaga sudah habis.Tapi satu yang saya yakini saat itu, adalah, anak saya pasti bisa melewatii ini semua,
Malam harinya pukul 20.00, kembali bidan memeriksa. Dan ternyata masih pembukaan 5. Saat itu saya diberikan pil, setelah makan itu, rasa kontraksi benar-benar, sungguh-sungguh luaar biasa. (belakangan saya tau, ternyata itu adalah diinduksi). Sayapun dipaksa untuk makan, dan jalan.
Suami saya mendampingi saya, menggenggam tangan saya, dan membantu saya melakukan itu semua,
Membaca segala macam zikir, dan hanya bisa pasrah.

Pukul 21 (kalau tidak salah), saya merasakan perasaan ingin mengeden teramat sangat, bidanpun menyuruh saya untuk mengambil “posisi”berbaring, dan dimulailah detik-detik lahirnya sianak cantik.
Dengan sisa tenaga yg saya miliki (bayangkan, semalaman tidak tidur, makanpun dipaksa), saya mulai mengeden, sesuai arahan dari bu bidan. Rasanya lamaa sekali, saat itu saya benar-benar sudah pasrah, menyerahkan segalanya kepada Allah, hanya satu yg saya minta waktu itu, anak saya selamat.

Akhirnya, pukul 21.44, lahirlah putri kecilku, sehat, sempurna, dengan panjang 49cm, dan berat 2,9kg.
Alhamdulillahirabbilalamiin…
Mendengar tangisannya, mengembalikan seluruh tenagaku, nyawaku yang sudah hampir melayang :D,Legaaaa dan bahagia. Ya Allah, aku sudah menjadi IBU.
Segala rasa sakit dari 2 hari yang lalu, hilang sudah :D


zira dipangku papa

Karena waktu itu, saya tidak sempat berbicara dengan bidan tentang IMD, jadinya zira tidak melakukan IMD di satu jam awal kehidupannya. (menyesal sekali :’( )
Nanti setelah dia dibersihkan dan memakai bedong, diapun mulai menyusui.
Dan Alhamdulillah, bisa ^_^

Malam harinya sayapun bisa tidur nyenyak, dan bersyukur zira tidak rewel, sama sekali tidak ngajak mamanya begadang. (begitupun dengan malam2 selanjutnya)

Satu hal juga yang paling berkesan, adalah membuang susu formula dari bu bidan (maaf ya bu ^_^)
Karena saya sudah keukeuh dengan ASI, dan yakin ASI saya cukup, akhirnya byebye sufor, hehehe
Walaupun zira tidak ASI eksklusif, karena sempat minum air putih (ini juga disarankan bidan :’()
Tapi saya sudah bersyukur, lambung anak saya tidak tersentuh dengan susu formula.

Demikianlah cerita kelahiran zira cantik, semoga teman-teman (yg belum melahirkan), tidak merasa takut, tapi mengambil hikmah yang baik dan positif dari cerita saya.

Dan untukmu Anakku Putri Zahirah, segalah rasa sakit waktu itu, tidak sebanding dengan kehadiranmu disisi mama dan papa, sungguh Anugerah yg luar biasa Indah. Dirimu memberi predikat IBU kepadaku, menjadikanku manusia yang lebih baik. Insya Allah, mama akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu anakku, dan maafkan mama yang belum bisa menjadi Ibu yang baik untukmu sayang.

Putri Zahirah Ansar

We love u